Alih fungsi lahan pertanian merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula. Perubahan fungsi lahan yang terjadi di Kecamatan Ngawen yaitu untuk dijadikan jalan tol yang akan menghubungkan antara Jogja dan Solo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi, menganalisi hubungan antara faktor-faktor pembentuk persepsi dengan persepsi, dan perbedaan persepsi berdasarkan status penguasaan lahan terhadap dampak alih fungsi lahan pertanian (studi kasus proyek jalan tol Jogja – Solo di Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten).  Metode dasar penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pemilihan lokasi penelutian dilakukan dengan cara sengaja (purposive sampling). Pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pembentuk persepsi petani yaitu umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, tingkat pendapatan, luas lahan, lamanya berusahatani, dan status penguasaan lahan. Persepsi petani dalam kategori baik yang ditinjau dari persepsi terhadap dampak usahatani, dampak kesejahteraan, dan mata pencaharian. Faktor-faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan persepsi petani antara lain tingkat pendapatan, luas lahan, dan status penguasaan lahan, sedangkan faktor-faktor yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan persepsi petani yaitu umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, dan lamanya berusahatani. Terdapat perbedaan yang signifikan persepsi petani berdasarkan status penguasaan lahan yang diusahakan. Persepsi paling tinggi terdapat pada petani dengan status penguasaan lahan milik sendiri.