Kabupaten Pacitan merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi unggulan dalam sektor pertanian dan pariwisata. Salah satu komoditas unggulan yang berkembang di daerah ini adalah kakao, dengan luas lahan mencapai lebih dari 5.000 hektare. Namun demikian, belum adanya fasilitas terpadu yang mampu mewadahi aktivitas produksi dan promosi kakao secara maksimal menjadi hambatan dalam pengembangan sektor tersebut. Penelitian ini bertujuan merancang kawasan agrowisata kakao yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat produksi dan edukasi, tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru yang memperkuat identitas lokal. Pendekatan arsitektur yang digunakan adalah gaya neo-vernakular, yang memadukan elemen tradisional dengan kebutuhan modern, dengan tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan dan kearifan lokal. Konsep zoning ruang pada kawasan ini mengadaptasi tata ruang rumah tradisional Jawa seperti pendopo, pringgitan, dalem, dan gandhok, yang dikemas ulang dalam konteks kontemporer. Hasil dari perancangan ini diharapkan mampu mendukung pembangunan ekonomi lokal, meningkatkan kunjungan wisatawan, serta menjadi model pengembangan kawasan agrowisata berbasis potensi lokal.