Kesenjangan antara tingkat pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja menjadi faktor utama tingginya pengangguran di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh investasi, Upah Minimum Provinsi (UMP), dan pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan tingkat pendidikan sebagai variabel kontrol. Menggunakan data time series 2012–2023 dan analisis regresi linier berganda serta korelasi parsial, hasil menunjukkan bahwa investasi berpengaruh positif namun tidak signifikan, dengan korelasi menguat pada tenaga kerja berpendidikan menengah. UMP berpengaruh positif dan signifikan, dengan korelasi menguat pada pekerja berpendidikan dasar. Sementara itu, pengeluaran pendidikan berpengaruh negatif namun tidak signifikan, dengan korelasi menguat pada tingkat pendidikan dasar. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Temuan ini mengindikasikan pentingnya penciptaan lapangan kerja yang sesuai kualifikasi, khususnya bagi lulusan pendidikan menengah, serta peran strategis investasi dan belanja pendidikan dalam jangka panjang.