GABRIELLA SALMA PUTRI YUNIAR. B0121037. 2025. Religiusitas Lima Belas Geguritan dalam Antologi Geguritan Gurit Pitu Enem Karya JFX Hoery (Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra). Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, adalah: (1) Bagaimanakah keterkaitan antarunsur struktural lima belas geguritan dalam antologi geguritan “Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery menurut teori Herman J. Waluyo? (2) Bagaimanakah bentukbentuk religiusitas lima belas geguritan dalam antologi geguritan “Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery? (3) Bagaimanakah relevansi bentuk-bentuk religiusitas lima belas geguritan dalam kehidupan sehari-hari dari antologi geguritan “Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan keterkaitan antarunsur struktural lima belas geguritan dalam antologi geguritan “Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery berdasarkan teori Herman J. Waluyo. (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk religiusitas pada lima belas geguritan dalam antologi geguritan “Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery dengan teori religiusitas Glock dan Stark. (3) Mendeskripsikan bentuk-bentuk relevansi religiusitas dalam kehidupan sehari-hari dari lima belas geguritan dalam antologi geguritan “Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery. Bentuk penelitian ini adalah penelitian sastra yang bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian berupa lima belas geguritan karya JFX Hoery yang termuat dalam buku Antologi Geguritan ”Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery dengan sampul buku berwarna abu-abu dan data penelitian berupa teks, kata-kata, dan kalimat dari kelima belas geguritan berdasarkan analisis struktural menurut teori Herman J. Waluyo dan dimensi religiusitas menurut teori Glock dan Stark dan relevansi bentuk-bentuk religiusitas dalam kehidupan sehari-hari. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan content analysis atau analisis isi dari geguritan dan isi dari berita. Kesimpulan dari analisis ini adalah (1) kelima belas geguritan memiliki keterkiatan antarunsur strukturalnya yang utuh, saling berjalinan dan membentuk makna. (2) Kelima belas geguritan memiliki bentuk-bentuk dimensi religiusitas yangl diidentifikasi melalui penggambaran pengalaman spiritual, keyakinan, serta ajakan moral untuk bertindak. (3) nilai-nilai religius dalam lima belas dalam antologi geguritan ”Gurit Pitu Enem” karya JFX Hoery tersebut memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga karya ini tidak hanya bernilai sastra, tetapi juga memiliki fungsi sosial sebagai media refleksi dan pembentukan karakter spiritual pembaca.