Transit-Oriented Development (TOD) merupakan pendekatan strategis dalam menciptakan kota berkelanjutan dan efisien, salah satunya direncanakan di Kota Surakarta. Kawasan Stasiun Purwosari direncanakan sebagai simpul transit utama yang berpotensi dikembangkan dengan konsep TOD. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor prioritas dalam pengembangan kawasan tersebut menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan deduktif. Analisis dilakukan melalui identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan TOD, analisis kesesuaian kondisi eksisting kawasan, serta penentuan skala prioritas menggunakan teknik Pairwise Comparison berbasis metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil menunjukkan bahwa kesesuaian kondisi eksisting terhadap parameter TOD masih rendah (37%). Faktor finansial menjadi prioritas utama (37,1%), diikuti kebijakan (27,8%), lingkungan fisik (23,9%), dan kelembagaan (11,1%). Kesenjangan terbesar terdapat pada aspek finansial dan kebijakan akibat ketiadaan skema pembiayaan dan regulasi terpadu. Infrastruktur pejalan kaki dan jaringan jalan sudah berkembang, namun aspek pesepeda, kepadatan hunian, dan tata guna lahan masih lemah. Secara kelembagaan, diperlukan penguatan kolaborasi lintas sektor. Studi ini merekomendasikan penguatan skema pembiayaan, regulasi, kolaborasi institusional, dan infrastruktur fisik untuk mewujudkan kawasan TOD yang efektif dan berkelanjutan. Temuan ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah daerah, perencana kota, dan pemangku kepentingan dalam merancang strategi pembangunan berbasis TOD di Indonesia.