Bencana gempa bumi yang terjadi pada 27 Mei 2006 di Kabupaten Bantul menimbulkan dampak kerusakan dan kerugian yang sangat besar, termasuk di Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, yang menjadi salah satu kawasan dengan tingkat kerusakan tinggi. Upaya pemulihan dilakukan melalui rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi. tetapi sejauh mana keberhasilannya belum sepenuhnya dikaji dari perspektif masyarakat terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor – faktor keberhasilan proses rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan terdampak bencana gempa bumi, khususnya di Kalurahan Segoroyoso. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis faktor eksploratori (EFA) untuk mengelompokkan komponen dan indikator keberhasilan ke dalam faktor – faktor utama. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat faktor utama yang menentukan keberhasilan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi, yaitu: (1) manajemen informasi dan koordinasi; (2) tingkat kerusakan fisik akibat gempa bumi; (3) pemulihan ekonomi wilayah dan masyarakat terdampak; serta (4) partisipasi dan kolaborasi masyarakat. Keempat faktor tersebut membentuk fondasi strategis yang saling mendukung dalam mewujudkan proses pemulihan yang efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan kondisi di lapangan, terdapat pengalaman subjektif masyarakat dan dinamika lokal di Kalurahan Segoroyoso yang mempengaruhi pembentukan faktor keberhasilan rehabilitasi dan rekonstruksi, sehingga beberapa indikator keberhasilan tereliminasi dalam proses analisis faktor. Hasil dari temuan ini memberikan manfaat praktis bagi perencanaan kebijakan pascabencana yang lebih komprehensif, partisipatif, dan berbasis risiko. Rekomendasi dari penelitian ini mendorong pentingnya penguatan kapasitas kelembagaan, penyediaan informasi yang transparan, pemulihan ekonomi lokal, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan ketangguhan wilayah terhadap bencana serupa di masa depan dapat meningkat secara signifikan.