ABSTRAK

Evi Septi Rochana. 2024. MAKNA FILOSOFIS, NILAI BUDI PEKERTI JAWA, DAN AKULTURASI PADA TRADISI RUWAHAN DI SURAKARTA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI AJAR PEMBELAJARAN PERISTIWA BUDAYA DI SMP. Tesis. Pembimbing I: Prof. Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D. Pembimbing II: Dr. Djoko Sulaksono, S.Pd., M.Pd. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Agama dan tradisi adalah dua hal yang berjalan beriringan. Seperti yang ditunjukkan pada salah satu tradisi yakni Tradisi Ruwahan yang merupakan hasil penggabungan dari kebudayaan Islam dan budaya Jawa. Tradisi Ruwahan yang terjadi di kelurahan Jajar kota Surakarta merupakan upacara yang dilakukan oleh warga sekitar sejak zaman dahulu dan masih terus dilestarikan oleh masyarakat hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai filosofis, budi pekerti, akulturasi, dan relevansinya dengan pembelajaran bahasa Jawa di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Tradisi Ruwahan di Jajar Surakarta. Masyarakat Jajar merupakan masyarakat perkotaan dan tergolong masyarakat modern yang masih melestarikan Tradisi Ruwahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, guna mengungkap berbagai fenomena solidaritas dalam Tradisi Ruwahan di kelurahan Jajar Surakarta dalam bentuk narasi kalimat. Hasil temuan dari penelitian ini bahwa nilai filosofis yang terkandung pada tradisi Ruwahan tersemat pada tahap persiapan, pengajian, ziarah kubur/nyadran, dan padusan. Selanjutnya pada nilai budi pekerti terdapat nilai solidaritas, religius, toleransi, gotong-royong, empati, dan kesetiaan  masyarakat sehingga pelaksanaan Tradisi Ruwahan di Jajar tetap lestari hingga saat ini.