Batik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh budaya, lingkungan sekitar, teknologi serta perkembangan zaman. Salah satu jenis batik yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar adalah batik petani. Batik petani dibuat secara sambilan oleh perempuan petani yang tidak sedang bekerja di sawah. Proses produksinya dilakukan dengan keterampilan membatik yang terbatas sehingga hasil batiknya cenderung kasar dan kaku karena tidak memiliki keahlian khusus dalam pembuatan batik. Tujuan dari perancangan ini untuk menciptakan keragaman motif batik petani dengan sumber ide aktivitas masyarakat desa dengan pewarnaan alam smock dan menciptakan produk fashion outer. Pendekatan perancangan menggunakan metode penciptaan S.P. Gustami. Metode ini melalui 3 tahapan perancangan yakni tahap eksplorasi, tahap perancangan, dan tahap perwujudan. Tahap eksplorasi analisis permasalah, pengumpulan data, dan uji coba. Tahap perancangan menuangkan ide gagasan awal kedalam bentuk visual dengan berbagai pertimbangan berbagai aspek. Tahap perwujudan dilakukan pembuatan produk fashion berupa outer. Hasil perancangan berupa produk outer yaitu untuk wanita, dengan motif batik petani yang menampilkan visualisasi aktivitas masyarakat desa serta pewarnaan alam smock yang dapat menghasilkan kesan yang berbeda pada permukaan kain, efek visual yang dihasilkan unik dan meningkatkan nilai estetika pada pewarnaan batik. Melalui proses ini, diperoleh pemahaman bahwa inovasi desain berbasis budaya dan inovasi teknik pewarnaan mampu meningkatkan nilai estetis.