Culture Shock dan Adaptasi: Studi Etnografi Mahasiswa Papua di Universitas Sebelas Maret dalam menghadapi Culture Shock akan Perbedaan Budaya Virginia Putri Sarungallo1, Aulia Suminar Ayu, S.I.Kom., M.I.Kom2Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret, Indonesia Email : virginiaasarungallo@student.uns.ac.id1, auliasumi@staff.uns.ac.id2Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengalaman culture shock dan proses adaptasi yang dialami mahasiswa Papua di Universitas Sebelas Maret (UNS) saat berhadapan dengan perbedaan budaya. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi realis, melibatkan 30 mahasiswa Papua sebagai informan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Papua mengalami culture shock yang ditandai rasa kaget, bingung, dan cemas ketika menghadapi perbedaan bahasa, cara berinteraksi, kebiasaan, serta nilai-nilai budaya. Hambatan komunikasi dan perbedaan pola pikir sering memicu kesalahpahaman, sedangkan pengalaman diskriminasi membuat proses penyesuaian menjadi lebih sulit. Untuk menghadapi culture shock tersebut, mahasiswa Papua menggunakan strategi adaptasi berdasarkan teori U-Curve yang mencakup empat tahap: honeymoon , crisis , recovery , dan adjustment. Dukungan dari sesama mahasiswa Papua menjadi kunci penting untuk mengurangi kecemasan, membangun rasa percaya diri, serta menjaga solidaritas kelompok. Temuan ini menunjukkan bahwa pemahaman komunikasi antarbudaya sangat diperlukan agar lingkungan kampus mampu mendukung keberagaman dan menciptakan suasana belajar yang inklusif.