Plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dapat mengurangi insiden penyakit melalui mekanisme yang membentuk ketahanan sistemik atau menghasilkan hormon pertumbuhan. Studi ini menyelidiki bagaimana pemberian Rhizobacterium yang mendorong pertumbuhan tumbuhan (PGPR) mempengaruhi pertumbuhan dan ketahanan bibit cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) terhadap penyakit keriting. Kegiatan dilaksanakan di Dusun Gajah, Jumantono, Karanganyar, dari Mei hingga Juni 2025. Penelitian ini menggunakan observasi dan empat perlakuan aplikasi pemberian PGPR, yaitu P0 (tanpa pemberian PGPR), P1 (pemberian PGPR dengan konsentrasi 5 ml/L air), P2 (pemberian PGPR dengan konsentrasi 10 ml/L air), dan P3 (pemberian PGPR dengan konsentrasi 15 ml/L air). Aplikasi PGPR dengan konsentrasi 15 ml/L air meningkatkan pertumbuhan bibit secara signifikan, yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah daun, diameter batang, panjang akar, serta menurunnya serangan hama. PGPR juga meningkatkan ketahanan terhadap penyakit keriting. Perlakuan P0 (tanpa pemberian PGPR) pada monitoring terdapat penyakit keriting dengan insidensi 7,87% yang diamati terkena penyakit keriting dengan tingkat serangan rendah. Perlakuan PGPR P1 memiliki tingkat serangan insidensi penyakit keriting lebih kecil yaitu, 1,38%. Penggunaan PGPR dapat menjadi inovasi strategis dalam pembibitan cabai merah keriting, meningkatkan kualitas pertumbuhan bibit, dan memberikan perlindungan terhadap serangan virus gemini, sehingga mendukung budidaya yang lebih sehat dan produktif.