Perancangan tas batik tulis bergaya ilustrasi Indis menghadirkan kembali narasi sejarah kopi era Mangkunegara IV dalam bentuk yang dapat dikenakan. Tas tidak lagi sekadar aksesori fungsional, melainkan media komunikasi visual yang mampu menyampaikan pesan historis dan kultural. Kopi kini dipahami bukan hanya sebagai komoditas, namun juga merepresentasikan simbol budaya interaksi sosial dan gaya hidup generasi mudaTransformasi tersebut menjadi dasar dalam menghadirkan visual naratif yang menghubungkan masa lalu dengan konteks kekinian melalui medium tas. Metode perancangan yang digunakan adalah metode desain dari Bram Palgunadi, yakni dalam membuat karya melalui tiga langkah utama, yaitu eksplorasi, ekstrasi dan titik terminasi. Target yang ingin diperoleh adalah produk tas dengan teknik batik tulis bergaya ilustrasi lama (Indis). Hasil perancangan berupa tas batik tulis dengan gaya ilustrasi lama (Indis) yang menggambarkan visualisasi perkebunan kopi pada masa Mangkunegara IV, menggunakan pewarna alami dari tingi dan ketapang untuk menghasilkan kesan historis. Produk mengintegrasikan nilai visual, naratif, ekologis, dan fungsional dalam satu media. Perancangan ini membuktikan bahwa batik selain berfungsi sebagai dekoratif tekstil, tetapi juga sebagai media komunikasi sejarah. Gaya Indis sebagai pendekatan visual terbukti mampu menjembatani budaya masa lalu dan relevansi kontemporer, serta memperkaya eksplorasi batik naratif di ranah aksesori mode yang berkelanjutan.