Meningkatnya minat masyarakat dalam menggunakan kereta api di Surakarta dan sekitarnya memunculkan kebutuhan akan moda transportasi penghubung menuju stasiun kereta api yang sesuai dengan karakteristik dan tuntutan pengguna. Penelitian ini difokuskan pada sepeda motor pribadi dan mobil pribadi sebagai moda dominan. Sepeda motor relatif lebih efisien dari sisi biaya dan waktu tempuh, tetapi kurang nyaman dan terbatas kapasitasnya. Sebaliknya, mobil pribadi lebih unggul dalam kenyamanan dan daya angkut, namun memiliki biaya tinggi serta kendala parkir dan kemacetan. Analisis pemilihan moda ini penting untuk memahami preferensi masyarakat dalam mengakses stasiun kereta api, karena berpengaruh pada pengelolaan fasilitias stasiun dan kebijakan transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model perilaku pemilihan moda antara motor pribadi dengan mobil pribadi sebagai moda akses menuju ke stasiun kereta api di Surakarta dan sekitarnya, dengan metode binomial logit. Atribut yang dianalisis meliputi biaya total, waktu tempuh dan kenyamanan. Data penelitian yang diperoleh berasal dari kuesioner yang ditujukan kepada masyarakat Solo Raya yang telah menggunakan kereta api di Surakarta. Metode penelitian menggunakan revealed preference, yaitu dengan menyediakan beberapa pertanyaan yang dijawab oleh responden yang sesuai dengan pengalaman responden tersebut. Analisis data menggunakan program Nlogit 4.0. Model pemilihan moda yang didapat yaitu, UMBL = –1,4148 – 0,0945 x (biaya) - 0,1070 x (waktu tempuh) + 0,7181 (kenyamanan) dan UMTR = – 0,2291 x (biaya) – 0,0968 x (waktu tempuh) + 0,7114 (kenyamanan). Berdasarkan model yang telah didapat, pengguna mobil pribadi sensitif terhadap waktu tempuh dan kenyamanan, sedangkan pengguna motor pribadi hanya sensitif terhadap biaya total.