Perancangan motif batik tulis dengan sumber ide Larung Jolen Cilacap ini bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal masyarakat pesisir selatan Jawa sebagai inspirasi dalam karya busana adibusana. Tradisi Larung Jolen merupakan bagian dari ritual sedekah laut yang sarat akan nilai spiritual, budaya, dan penghormatan terhadap alam, khususnya laut selatan yang diyakini sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat nelayan Cilacap. Nilai-nilai tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk visual melalui eksplorasi motif batik yang memadukan unsur simbolik seperti jolen, ombak, arak-arakan, dan kanjeng ratu kidul. Teknik batik tulis dipilih untuk memberikan kesan eksklusif dan memperkuat nilai artistik serta filosofi dalam setiap motif yang dirancang.

Proses perancangan dilakukan melalui tahapan observasi lapangan, studi literatur, sketsa desain, proses batik, pewarnaan, hingga aplikasi motif pada adibusana dengan metode pendekatan SP Gustami 3 Tahap 6 Langkah. Melalui tahapan pertama yaitu eksplorasi, dilakukan penggalian ide dan referensi serta melakukan ujicoba motif dan merancang konsep. Kemudian dilakukan tahapan perwujudan mulai dari pembuatan sketsa motif, ilustrasi desain busana, desain flat. Selanjutnya, dilakukan tahapan perwujudan proses pembuatan batik dan proses penjahitan adibusana serta dilakukan evaluasi perancangan.

Hasil akhir menunjukkan bahwa perpaduan antara budaya lokal dan desain modern mampu menciptakan busana adibusana yang tidak hanya bernilai estetis tinggi, tetapi juga mengandung makna kultural yang mendalam.

Perancangan ini diharapkan dapat menjadi media pelestarian budaya sekaligus inovasi dalam dunia fashion Indonesia.