Implikasi Hukum Pengangkatan Anak (Adopsi) Menurut Hukum Islam Di Indonesia
Penulis Utama
:
Rosikhoh Umdatul Ulya
NIM / NIP
:
E0009303
×Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui mengenai tata cara pengangkatan anak menurut Hukum Islam di Indonesia serta mengetahui akibat pengangkatan anak dalam Hukum Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara studi pustaka. Sedangkan teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah analisis penafsiran gramatikal, sistematis, dan otentik. Keluarga idealnya terdiri dari ayah dan ibu sebagai orang tua dan anak. Namun karena berbagai alasan tidak semua pasangan suami istri bisa mendapatkan keturunan padahal dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan anak jika si anak lahir. Sementara itu ada keluarga yang memiliki anak bahkan lebih dari seorang tetapi kekurangan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan anaknya. Maka untuk menjembatani permasalahan tersebut diadakan pengangkatan anak. Pengangkatan anak merupakan perbuatan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban antara anak angkat dan orang tua angkat. Pengangkatan anak bagi orang yang beragam Islam diajukan ke pengadilan agama. Pengangkatan anak tidak mengakibatkan putusnya nasab antara anak dan orang tua kandungnya. Antara anak angkat dan orang tua angkat tidak bisa saling mewarisi tetapi berhak saling menerima wasiat wajibah.
×
Penulis Utama
:
Rosikhoh Umdatul Ulya
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
E0009303
Tahun
:
2014
Judul
:
Implikasi Hukum Pengangkatan Anak (Adopsi) Menurut Hukum Islam Di Indonesia
