ABSTRAK
Penulisan tesis ini mengkaji perwujudan dari asas sederhana, asas aman,
asas terjangkau, asas mutakhir, asas terbuka dalamp endaftaran tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 th 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan implementasi dari asas asas tersebut dalam pendaftaran tanah. Penulisan tesis ini guna mencapai tujuan tersebut menggunakan metode penelitian yang bersifat normatif yang bersifat perspektif dengan menggunakan metode pendekatan perundang undangan dengan menggunakan jenis data sekunder.Data sekunder diperoleh berdasarkan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka dan cyber media.
Penulisan tesis ini menggunakan analisis deduktif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perwujudan dari asas sederhana, asas aman, asas terjangkau, asas mutakhir, asas terbuka dalam pendaftaran tanah dalam bentuk peraturan perundang undangan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 maupun ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang menunjang dalam pendaftaran tanah. Adapun implementasi dari asas aman, asas terjangkau, asas mutakhir, asas terbuka dalam pendaftaran tanah tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan karena masih terdapat berbagai kendala dalam melakukan pendaftaran tanah.Asas terjangkau yang menjamin masyarakat yang melakukan pendaftaran tanah dilakukan dengan biaya murah akan tetapi dalam pendaftaran tanah masih dikenakan biaya yang tinggi dan masyarakat tidak mengetahui mengenai rincian biaya yang dibebankan kepada pemohon sehingga asas terbuka juga tidak dapat dilaksanakan dengan sebagai mana mestinya. Kendala lain dari pendaftaran tanah kurangnya sumber daya manusia yang memadai, misal perihal pengukuran yang mana jumlah bidang tanah yang akan dilakukan pengukuran dengan tenaga pengukur dari instansi terkait tidak seimbang. Kurangnya sarana prasarana yang memadai yang dapat menunjangnya pelaksanaan pendaftaran tanah.Sehingga, hal ini mengurangi nilai kepastian hukum bagi pemohon. Atas hasil penelitian tersebut maka penulis memberikan rekomendasi bahwa perlunya bersikap transparan,