Latar Belakang: Gangguan skizofrenia menimbulkan beban bagi pemerintah, keluarga serta masyarakat oleh karena menurunkan produktivitas pasien.   Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat membawa dampak positif bagi perkembangan strategi pengobatan gangguan ini. Walaupun penyebab pasti dari skizofrenia masih belum diketahui, kemungkinan peran dari sistem imun pada patogenesis skizofrenia. Pada pasien skizofrenia terjadi peningkatan kadar pro inflamasi dalam darah, termasuk prostaglandin E2 (PGE2), C-reaktif protein, dan sitokin pro inflamasi. C-reaktif protein adalah salah satu yang paling sering digunakan sebagai respon imun marker fase akut. Mengingat keterlibatan proses inflamasi yang sangat besar pada skizofrenia, penggunaan senyawa anti-inflamasi dalam farmakoterapi skizofrenia semakin mendapat perhatian.

Tujuan: Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana pengaruh pemberian terapi tambahan meloxicam terhadap kadar Hs-CRP dan PANSS pada pasien skizofrenia.

Metode: Penelitian dilakukan menggunakan rancangan penelitian experimental randomized pretest – posttest control group design. Pada penelitian ini, kelompok perlakuan diberikan terapi tambahan meloxicam 7,5 mg selama 4 minggu dan dilakukan pemeriksaan kadar Hs-CRP dan PANSS sebelum dan setelah pemberian terapi tambahan baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol.

Hasil: Terdapat penurunan kadar Hs-CRP dan perbaikan skor PANSS yang bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan pada kelompok kontrol. Terdapat hubungan yang bermakna antara   penurunan   kadar   Hs-CRP   dan   Penurunan   skor   PANSS.   Pemberian   Meloxicam berpengaruh terhadap penurunan kadar Hs-CRP dan perbaikan skor PANSS.

Kesimpulan: Terapi tambahan meloxicam memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar Hs- CRP dan perbaikan skor PANSS pada pasien skizofrenia fase akut.

Kata kunci: Skizofrenia, Hs-CRP, PANSS