Latar belakang: Indonesia menempati peringkat keenam terbesar di dunia dengan jumlah penderita DM 10,3 juta pada tahun 2017. Polimorfisme gen uncoupling protein 2 (UCP2) -866G/A, asupan Magnesium (Mg) yang rendah dan usia menarche dini dapat meningkatkan kadar glukosa darah, sedangkan kebiasaan puasa dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan polimorfisme gen UCP2 -866G/A, asupan magnesium, kebiasaan puasa dan usia menarche dengan  kadar glukosa darah pada perempuan DM tipe 2.
Metode: Sebanyak 188 perempuan yang menderita DM tipe 2 berpartisipasi dalam penelitian cross sectional ini. Polimorfisme gen UCP2 -866G/A ditentukan dengan sekuensing. Kuesioner terbuka digunakan untuk mendapatkan data usia menarche dan kebiasaan puasa. Asupan Mg diperoleh dengan menggunakan food recall 24 hours dan kadar glukosa darah serum diukur dengan metode heksokinase. Uji Mann-whitney digunakan untuk mengetahui hubungan polimorfisme UCP2 dengan kadar glukosa darah. Hubungan asupan Mg, kebiasaan puasa dan usia menarche dengan kadar glukosa darah diuji dengan korelasi Spearman. Regresi linier ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara semua variabel dan glukosa darah dengan p<0,05.
Hasil: Tidak ditemukan polimorfisme gen UCP2 -866G/A.  Asupan Mg (r=-0,177, p=0,317; r=-0,114, r=0,349), kebiasaan puasa (r=-0,110, p=0,148; r=-0,010, p=0,896), dan usia menarche (r=-0,089, p=0,252; r=-0,036, p=0,657) tidak berhubungan dengan kadar GDP dan GD2jpp setelah dikontrol dengan variabel perancu. Asupan Mg berhubungan signifikan dengan kadar GD2jpp (r=-0,174, p=0,024) tanpa mengendalikan variabel perancu.    
Kesimpulan: Polimorfisme gen UCP2 -866G/A tidak ditemukan dalam penelitian ini. Asupan magnesium, kebiasaan puasa, usia menarche tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah pada perempuan DM tipe 2