Kuliner  sebagai  wujud  budaya  merupakan  salah  satu  elemen  soft power   yang   sangat   berpengaruh   pada   hubungan   antar   negara   dalam mencapai perdamaian dunia. Banyaknya jenis kuliner di Indonesia berpotensi sebagai  alat  gastrodiplomacy  sebagaimana  kuliner  daerah  Kota  Surakarta yang banyak diminati wisatawan mancanegara. Dirasa melalui kuliner dapat mempengaruhi datangnya wisatawan asing, sebagaimana keberhasilan Thailand dalam melakukan gastrodiplomacy.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kuliner daerah Kota Surakarta sebagai daya tarik wisatawan  asing. Permasalahan  yang diangkat dalam penelitian  ini  adalah bagaimana peran kuliner tradisional Kota Surakarta sebagai daya tarik bagi wisatawan asing. Penelitian ini menggunakan metode penulisan deskriptif kausatif, teori soft power diplomacy, konsep gastrodiplomacy, dan konsep sustainable tourism development untuk menganalisis kasus. Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan bahwa kuliner tradisional Kota Surakarta memiliki peran sebagai daya tarik wisatawan asing. Peran tersebut adalah dari segi rasa dan harga. Disamping itu juga didukung dari laku pemerintah hingga masyarakat daerah terkait.