ABSTRAK

Ketidakseimbangan keterampilan dan latar belakang pendidikan serta terbatasnya lapangan pekerjaan di kampung halaman membuat masyarakat Kuningan melakukan migrasi ke Yogyakarta. Keterbatasan yang dimiliki hanya mampu masuk ke dalam sektor informal dengan membuka usaha-usaha kecil yang bisa menghidupi kebutuhan seharihari. Warmindo dianggap menjadi solusi sebagai mata pencaharian yang tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi serta keterampilan khusus. Warung makan yang bercirikan sederhana dan murah membuat pembeli yang sebagian besar merupakan mahasiswa hingga Warmindo dijadikan sebagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Penelitian ini mengkaji modal sosial Pedagang Warmindo di kota Yogyakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Modal Sosial Putnam yaitu modal sosial terdiri unsur-unsur seperti kepercayaan (Trust), jaringan (Network) dan norma (Norm) di dalam relasi yang sedang berlangsung diantara para aktor serta penelitian ini membahas tipologi modal sosial seperti Bounding, Bridging,dan Linking yang terbentuk pada usaha Warmindo. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi Fenomenologi. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pedagang Warmindo berjejaring dengan sanak keluarga, orang-orang terdekat di kampung asal mereka, dan pihak-pihak eksternal seperti pihak sponsor juga bahan pelanggan mereka dengan normanorma yang membentuk selama inteaksi itu berjalan yang pada akhirnya timbul kepercayaan baik dari lingkup keluarga hingga pihak lain dalam bekerjasama membentuk relasi ekonomi yang didasari rasa kekeluargaan dengan aturan-aturan yang telah disepakati. Modal sosial yang terjalin dalam dimensi usaha Warmindo berbentuk campuran baik bounding, bridging maupun linking. Hal tersebut dikarenakan dalam memenuhi setiap unsur modal sosial para pedagang melibatkan berbagai pihak mulai dari keluarga, lingkungan terdekat, konsumen, dan bahkan pihak sponsor berperan dalam usaha Warmindo di Yogyakarta.    

Kata Kunci: Modal Sosial, Pedagang,Warmindo.