ABSTRAK

Latar Belakang: MKJP khususnya AKDR adalah metode kontrasepsi paling efektif karena dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan efisien. Tren pemilihan AKDR menunjukkan kewajaran dimana persentase pengguna AKDR meningkat sejalan dengan meningkatnya usia PUS, namun demikian persentase pengguna kontrasepsi non MKJP jauh lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan biopsikososial pemilihan AKDR: aplikasi Precede Proceed Model.
Subjek Penelitian dan Metode: Jenis penelitian adalah analytic observational dengan pendekatan case control. Penelitian dilakukan di Puskesmas Gondang Mojokerto pada bulan April sampai Mei tahun 2018. Pengambilan sampel menggunakan fixed disease sampling dengan jumlah 225 subyek penelitian. Variabel independen meliputi umur, pendidikan, pengetahuan tentang AKDR, sikap tentang AKDR, self efficacy dalam pemilihan AKDR, kecemasan akan efek samping AKDR, kepercayaan akan rumor atau mitos AKDR, dukungan suami, dan dukungan peer group. Variabel dependen adalah pemilihan AKDR. Data dianalisis menggunakan path analysis.
Hasil: Pemilihan AKDR dipengaruhi secara langsung oleh sikap (b=0.79; CI 95%=0.19 sampai 1.40; p=0.010) dan kecemasan (b=-0.76; CI 95%=-1.37 sampai -0.16; p=0.014). Pemilihan AKDR dipengaruhi secara tidak langsung oleh kepercayaan (b=3.51; CI 95%=2.63 sampai 4.38; p=<0 b=1.07; p=0.010), b=1.67; xss=removed b=1.30; p=0.002) b=-2.10; xss=removed b=0.73; p=0.020) b=1.51; xss=removed b=0.65; p=0.017)>Kesimpulan: Pemilihan AKDR dipengaruhi langsung oleh sikap tentang AKDR dan kecemasan akan efek samping AKDR. Pemilihan AKDR dipengaruhi secara tidak langsung oleh kepercayaan, self efficacy, dukungan suami, dan pendidikan melalui sikap; kecemasan dan pengetahuan melalui self efficacy; pendidikan melalui pengetahuan; dan dukungan peergroup melalui kepercayaan.

Kata kunci:  determinan, biopsikososial,  alat kontrasepsi  dalam  rahim,  precede
                       proceed, path analysis