ABSTRAK

Pendahuluan: Stres merupakan gangguan yang paling banyak dialami oleh manusia yang berdampak negatif pada berbagai organ termasuk organ reproduksi. Pada testis, stres dapat meningkatkan ekspresi COX-2 yang mengakibatkan infertilitas. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak  etanol Pegagan  terhadap  ekspresi  COX-2  pada  testis  tikus  yang  diinduksi  stres imobilisasi kronik.

Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Subjek penelitian ini berupa sediaan organ testis Rattus Novergicus galur Sprague Dawley yang telah diberi ekstrak Etanol Pegagan dan perlakuan stres imobilisasi selama 21 hari kemudiann  dibuat  preparat  blok  parafin  dengan  pengecatan  IHC   COX-2. Penelitian ini menggunakan rancangan simple random sampling dengan 6 kelompok yaitu: KK (kelompok tanpa perlakuan), KP1 (kelompok yang mendapat induksi stres), KP2 (induksi stres dan ekstrak 150 mg/kg), KP3 (induksi stres dan ekstrak 300 mg/kg), KP4 (induksi stres dan ekstrak 600 mg/kg) dan KP5 (induksi stres dan fluoksetin 10 mg). Pengamatan pada seluruh lapang pandang, penilaian dengan  imunohistokimia  ekspresi  COX-2  dilakukan  dengan  cara  menghitung rerata sel yang mengekspresikan COX-2 dalam satu preparat dinyatakan dalam rerata ± SEM (Standard Error of the Mean). Analisis data menggunakan uji statistik One Way Anova.

Hasil: Ekstrak Pegagan secara signifikan (p = 0.001) mengurangi ekspresi COX-2 testis tikus yang diinduksi stres imobilisasi kronik. Perlakuan induksi stres menunjukkan ekspresi COX-2 yang signifikan (p = 0.001). Persentase rerata ekspresi COX-2 KK: 0,455%, KP1: 8,613%, KP2: 6,436%, KP3: 5,790%, KP4:
5,199%  dan  KP5:  5,534%.  Terdapat  perbedaan  yang  signifikan  antara  KP1 dengan KP3, KP4, dan KP5 (p < 0>

Kesimpulan:   Ekstrak   Etanol   Pegagan   (Centella   asiatica   L.urban)   secara signifikan mengurangi ekspresi COX-2 pada testis tikus yang diinduksi stres imobilisasi kronik.

Kata Kunci: Pegagan, Cyclooxygenase-2, COX-2, Stres, Testis