Pendahuluan: Ketegangan yang terjadi dalam dunia kerja dapat diatasi dengan pembelajaran multiprofesi. Agar tim multiprofesi dapat mencapai manfaat yang diharapkan, anggota tim harus bersedia berkomunikasi dengan profesi lain yang memiliki berbagai rutinitas dan norma kerja yang berbeda. Perhatian sudah beralih ke sosialisasi multiprofesi dimana siswa belajar dengan, dari, dan tentang satu sama lain dan mendorong terciptanya identitas ganda yang menggabungkan rasa memiliki kelompok profesional maupun kelompok multiprofesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa kedokteran tentang sikap kolaborasi multiprofesi pada kuliah kerja nyata terhadap identitas profesi.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dilakukan pada bulan November 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik sampling pada penelitian ini adalah simple random sampling. Subyek penelitian adalah mahasiswa aktif program studi kedokteran Universitas Sebelas Maret angkatan 2016 sejumlah 148 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Korelasi Pearson.

Hasil: Kategori skor ATHCTS termasuk sedang (70.27%) dan kategori skor PSIQ juga termasuk sedang (65,54%). Uji Korelasi Pearson (r=0.322) (p=0.000) menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa kedokteran tentang sikap kolaborasi multiprofesi terhadap identitas profesi.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa kedokteran tentang sikap kolaborasi multiprofesi pada kuliah kerja nyata terhadap identitas profesi dengan kekuatan korelasi rendah

Kata Kunci: persepsi, kolaborasi multiprofesi, identitas profesi