Pendahuluan: Sindrom metabolik dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ tubuh, salah satunya adalah organ hepar. Kerusakan ini terjadi karena proses inflamasi akibat peningkatan Reactive Oxygen Species sebagai penyebab stress oksidatif. Sindrom metabolik ini dapat berakibat pada kematian sel hepar secara apoptosis, yang ditandai dengan peningkatan protein pro-apoptosis salah satunya adalah Caspase-3. Akar kelor memiliki berbagai senyawa metabolit sekunder yang dapat menurunkan ekspresi Caspase-3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanolik akar kelor terhadap ekspresi protein Caspase-3 jaringan hepar.

Metode: Penelitian eksperimental laboratorik ini merupakan penelitian posttest only control group design dengan sampel sebanyak tiga puluh tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok. K1 diberi pakan pellet standar, K2, K3, K4, dan K5 diberi pakan tinggi lemak selama 28 hari dan diinduksi STZ-NA pada hari ke-25. Lalu, diberikan ekstrak akar kelor pada K3 dengan dosis 150mg/kgBB, K4 sebesar 250mg/kgBB dan K5 sebesar 350 mg/kgBB selama 28 hari. Kemudian dilakukan terminasi serta pengambilan jaringan hepar untuk pembuatan preparat histopatologi dengan pengecatan imunohistikimia dengan antibodi anti-Caspase 3. Ekspresi Caspase-3 dianalisis dengan uji One Way ANOVA dan uji post hoc Tukey HSD.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan ekspresi Caspase-3 yang signifikan antar lima kelompok yang ditandai hasil uji One Way ANOVA memberikan nilai p=0,000 (p<0>

Simpulan: Ekstrak akar kelor dengan dosis 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB dapat menurunkan peningkatan ekspresi Caspase-3 jaringan hepar tikus putih model sindrom metabolik dengan  induksi STZ-NA dan diet tinggi lemak. Peningkatan dosis ekstrak etanolik akar kelor dapat menurunkan ekspresi Caspase-3 lebih tinggi pada jaringan hepar tikus putih antar kelompok perlakuan