ABSTRAK

Latar Belakang: Insidensi penyakit hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 (DMT2) terus meningkat di Indonesia. Kedua penyakit ini adalah faktor risiko dari Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Oleh karena itu, diperlukan skrining medis untuk mencegah terjadinya End Stage Renal Disease (ESRD). Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) adalah uji yang digunakan sebagai kriteria diagnosis PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil uji LFG pada pasien hipertensi dengan dan tanpa DMT2.

Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dengan metode purposive sampling. Didapatkan 76 subjek yang terdiri dari 41 pasien hipertensi dengan DMT2 dan 35 pasien hipertensi tanpa DMT2. Data diambil dari rekam medis pasien yang kemudian dianalisis dengan metode T tidak berpasangan.

Hasil: Terdapat perbedaan signifikan pada rerata LFG antara pasien hipertensi dengan dan tanpa DMT2. Rerata LFG pada pasien hipertensi tanpa DMT2 adalah 81.17 ± 14.91 mL/min/1.73m2 dan untuk pasien hipertensi dengan DMT2 adalah 74.29 ± 14.62 mL/min/1.73 m2 (p= 0.046).

Kesimpulan: Dilihat dari nilai LFG yang didapat, penyakit hipertensi dan DMT2 dapat menurunkan fungsi ginjal terutama pada DMT2.

Kata Kunci: Hipertensi, Diabetes tipe 2, Laju Filtrasi Glomerulus, Penyakit Ginjal Kronis