Industri pengolahan pangan merupakan salah satu usaha yang dapat meningkatkan pendapatan produsen dan penyerapan tenaga kerja. Pengembangan industri pengolahan pangan di Indonesia didukung dengan adanya sumberdaya alam pertanian yang mampu menghasilkan berbagai produk olahan yang dapat dikembangkan dengan sumberdaya alam lokal atau daerah yang ada. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang mengembangkan industry pengolahan pangan. Salah satu industri pengolahan pangan yang ada di Kabupaten Sukoharjo yaitu industri karak. Karak merupakan produk hasil pengolahan pangan yang bahan bakunya dari beras. Tujuan dari penelitian adalah  untuk menganalisis besarnya biaya total, penerimaan, keuntungan, profitabilitas,  serta risiko pada usaha karak di Kabupaten Sukoharjo. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitis. Penentuan lokasi  penelitian dilakukan secara sengaja yaitu di Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Sukoharjo. Pengambilan responden dilakukan dengan metode simple random sampling dengan responden berjumlah 30 orang. Data yang digunakan pada penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bulan November 2018 rata-rata biaya total industri karak sebesar Rp 14.902.564,-. Rata-rata penerimaan sebesar Rp 19.713.600,-/bulan November 2018. Rata-rata keuntungan sebesar Rp 4.801.743,-/ bulan November 2018. Profitabilitas dari usaha karak sebesar 32%. Usaha karak ini memiliki nilai profitabilitas lebih dari 0 yang menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan untuk dijalankan. Nilai koefisien variasi sebesar 0,55 dengan batas bawah keuntungan (L) sebesar minus Rp 452.079,-. Hal ini dapat diartikan bahwa usaha karak yang dijalankan berpeluang memiliki risiko usaha. Kendala yang dihadapi industri karak skala rumah tangga adalah modal usaha dan ketersediaan kayu bakar kering saat musim penghujan.