Latar belakang: Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyakit keganasan dari leher rahim (serviks) yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papiloma Virus). Kanker serviks secara medis diobati dengan berbagai metode pengobatan seperti bedah, radiasi, kemoterapi. Di samping pengobatan medis dikenal pula pengobatan herbal dan terapi alternatif/komplementer. Penggunaan herbal merupakan salah satu alasan umum terjadinya keterlambatan pengobatan pada kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan obat herbal dan terapi alternatif terhadap keterlambatan pengobatan medis pada pasien kanker serviks di RSUD Moewardi Surakarta.

Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di RSUD Moewardi Surakarta, pada September 2017. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Subjek penelitian ini adalah seluruh wanita dengan diagnosis kanker serviks yang terdaftar di RSUD Moewardi Surakarta. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung ke pasien dengan menggunakan lembar pengumpul data. Variabel terikat adalah keterlambatan pengobatan medis kanker serviks, sedangkan variabel bebasnya adalah penggunaan obat herbal dan terapi alternatif. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan uji Chi-Square (X2).

Hasil penelitian: Uji analisis Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,009 (p<0 OR=0,152>

Simpulan penelitian: Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan obat herbal dan terapi alternatif terhadap keterlambatan melakukan pengobatan medis pada penderita kanker serviks di RSUD Moewardi Surakarta.

Kata kunci: kanker serviks, keterlambatan pengobatan medis, obat herbal dan terapi alternatif