Abstrak

Panggung internasional kini tidak selalu didominasi oleh aktor negara namun juga aktor non negara, sehingga hubungan yang terjalin juga mulai berevolusi menjadi hubungan transnasional yang menggeser aktor negara. Pemerintah Kota Surakarta juga mulai membuka diri dalam melakukan interaksi internasional dengan pihak asing demi memenuhi kepentingan daerahnya. Melalui pendekatan diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau yang dikenal sebagai paradiplomasi, Pemerintah kota Surakarta menjalin hubungan transnasional dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft Für Internationale Zusammenarbeit) Jerman dalam mengembangkan infrastruktur transportasi massal yang belum dimiliki oleh Surakarta pada tahun 2008 yang lalu. Penelitian ini akan melihat bagaimana implementasi hubungan paradiplomasi antara Pemerintah Kota Surakarta dan GIZ serta apa yang melatarbelakangi Pemerintah Kota Surakarta untuk melakukan kerja sama dengan GIZ pada tahun 2009-2016 yang lalu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori hubungan transnasional dan teori paradiplomasi. Data dalam penelitian ini didapat dari website resmi Pemerintah Kota Surakarta dan GIZ serta wawancara langsung dengan pihak Pemerintah Kota Surakarta. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun masih terdapat campur tangan pemerintah pusat seperti BAPPENAS pada proses perjanjian di atas kertas dengan GIZ, namun dalam mengimplementasikan program yang telah disetujui yaitu SUTIP (Sustainable Urban Transport Improvement Project), Pemerintah Kota Surakarta langsung berhubungan dengan GIZ untuk menerapkan strategi di bidang pengembangan infrastruktur transportasi massal.
Kata Kunci : Hubungan Transnasional, Infrastruktur Transportasi Massal, GIZ, Paradiplomasi, Pemerintah Kota Surakarta.