Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik materi proses daur air dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Model pembelajaran ini menekankan pada keaktifan peserta didik melalui proses belajar dengan memperoleh pengetahuannya secara mandiri. Keterampilan berpikir kritis penting dikuasai dalam menghadapi tantangan abad-21.
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama dua siklus. PTK ini terdiri atas empat tahap, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; 3) observasi; 4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Pajang II No.171 Surakarta tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 24 peserta didik.  Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Sedangkan uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik dengan teknik analisi data berupa model analisis interaktif Miles-Huberman.
Hasil keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas V sebelum dilakukan tindakan menunjukkan sebesar 8,34 % secara klasikal. Siklus 1 pertemuan 1 diperoleh persentase sebesar 21,74 % secara klasikal, pertemuan 2 sebesar 30,44 % secara klasikal, pertemuan 3 sebesar 40,91 %. Penelitian dilanjutkan pada siklus 2 dengan persentase ketercapaian pertemuan 1 sebesar 56,53 %, pertemuan 2 sebesar 77,27 % dan pertemuan 3 sebesar 86,96 %. Tindakan yang telah dilakukan siklus 1 hingga siklus 2 menunjukkan persentase peningkatan keterampilan berpikir kritis. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA SD Negeri Pajang II No.171 Surakarta tahun ajaran 2018/2019.
Kata Kunci : Keterampilan berpikir kritis, model pembelajaran Learning Cycle 7E, proses daur air.