Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah tentang berkurangnya tenaga kerja petani muda di Desa Pugeran, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Pemilihan Desa Pugeran sebagai lokasi penelitian karena Desa Pugeran memiliki jumlah pemuda banyak meninggalkan pekerjaan di sektor pertanian. Untuk menjelaskan perubahan prilaku pemuda bekerja dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian, penelitian ini menggunakan teori tindakan rasional yang dikemukakan oleh Max Weber. Dengan melibatkan beberapa informan antara lain petani, pemuda, tokoh masyarakat dan perangkat desa, metode kualitatif digunakan dalam pengumpulan data melalui tanya jawab (wawancara) dan observasi. Data disajikan dalam bentuk transkrip hasil wawancara dan laporan observasi, kemudian diuji validitas datanya menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode sehingga dapat dicocokkan dengan temuan studi.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa pemuda usia 15-30 tahun enggan bekerja sebagai petani. Walaupun mereka mempunyai modal dari warisan orang tua, mereka tidak meneruskan usaha orang tuanya dengan alasan hasil yang tidak menentu dan menjadi petani merupakan pekerjaan yang merepotkan. Berdasarkan teori tindakan rasional dari Max Weber, hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi pemuda meninggalkan pekerjaan sebagai petani dengan alasan: (a) lahan semakin terbatas karena alih fungsi lahan, (b) pekerjaan sebagai petani itu berstatus sosial rendah (kurang bergensi), (c) lekat dengan pakaian kotor, (d) selalu bergantung pada alam yang berubah-ubah, (e) penghasilan rendah, dan (f) tidak sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang didapat di sekolah. Jadi pekerjaan - pertanian atau non pertanian – adalah pilihan rasional pemuda. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menyarankan petani menambah pengetahuan dan ketrampilan kerja lain untuk inovasi pertanian yang mungkin bisa tetap dilakukan di desanya atau untuk bekerja di sektor non-pertanian di kota terdekat Pugeran.

Kata kunci: Pemuda, Tenaga kerja, dan Petani Muda.