Abstrak

Latar Belakang : Bekerja menggunakan alat dan mesin yang memiliki intensitas kebisingan yang tinggi dan bekerja dengan jam kerja shift dapat menyebabkan perubahan tekanan darah. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada pekerja yang terpapar kebisingan diatas  NAB dan bekerja dengan jam kerja shift pagi, siang dan malam terjadi perubahan kenaikan tekanan darah sesudah bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas kebisingan dan shift kerja terhadap tekanan darah.

Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 272 orang. Sampel diambil dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi serta menggunakan teknik  simple  random  sampling  dan  didapatkan  50  sampel. Instrumen  yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spyghmomanometer, Sound Level Meter, alat tulis, dan lembar isian data untuk mencatat identitas, umur, dan masa kerja. Analisis bivariat untuk uji intensitas kebisingan dengan tekanan darah menggunakan uji Spearman dan untuk uji shift kerja terhadap tekanan darah mengguakan uji kruskall wallis.

Hasil : Hasil  analisis  bivariat  menunjukkan  hubungan  tidak  signifikan  antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah sistolik (p value = 0,95) dan hubungan signifikan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah diastolik (p value = 0,01). Hubungan tidak signifikan antara Shift kerja terhadap tekanan darah sistolik (p value = 0,38) dan hubungan signifikan shift kerja terhadap tekanan darah diastolik (p value = 0,02).

Simpulan : Terdapat hubungan signifikan antara intensitas kebisingan  dengan tekanan darah diastolik, dan tidak signifikan antara intensitas kebisingan dengan tekanan  darah  sistolik.  Terdapat  hubungan  signifikan  antara  shift  kerja  dengan tekanan darah diastolik, dan tidak signifikan antara shift kerja dengan tekanan darah sistolik.

Kata Kunci : Intensitas Kebisingan, Shift Kerja, Tekanan Darah