Film animasi adalah salah satu media yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi bagi anak-anak. Melalui media tersebut, pesan-pesan mengenai nilai- nilai antikorupsi dapat disampaikan dengan cara yang menarik dan memikat perhatian anak-anak. Dalam hal ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berupaya menerapkan langkah strategisnya dalam memberantas korupsi di Indonesia melalui film animasi berseri dengan judul “Sahabat Pemberani”. Tujuannya adalah agar nilai-nilai antikorupsi direpresentasikan secara efektif kepada anak-anak melalui film animasi.

Penelitian ini dilakukan  menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pisau analisis Semiotika Roland Barthes yang berfokus pada pemaknaan denotatif konotatif, serta mitos terhadap 6 seri film animasi “Sahabat Pemberani” musim kedua, yaitu “Roki, Robot Kita Indonesia”, “Mesin Waktu”, “Main Jujur”, “Pahlawan Kemerdekaan”, “Jelajah Pulau”, dan “Penyelamatan Hutan”. Setiap film tersebut dirancang untuk merepresentasikan 9 nilai antikorupsi sebagai bahan edukasi antikorupsi KPK bagi anak-anak. Selanjutnya pada tataran konteks, peneliti melakukan wawancara dengan informan untuk menemukan bagaimana cara produsen pesan memformulasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa KPK sebagai produsen pesan telah merepresentasikan 9 nilai antikorupsi ke dalam 6 episode “Sahabat Pemberani” tersebut melalui berbagai simbol khusus yang diperuntukan bagi anak-anak. Nilai- nilai  antikorupsi  tersebut  ditempatkan  dalam  porsi  yang  berbeda-beda  dalam setiap episode. Terkait hal tersebut, penelitian ini juga berhasil memetakan penempatan nilai-nilai  antikorupsi dalam setiap  episode “Sahabat Pemberani”. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa produsen pesan telah membuat formulasi khusus agar pesan-pesan antikorupsi dapat tersampaikan secara efektif bagi anak-anak.

Kata kunci: animasi, antikorupsi, edukasi, film, pesan, representasi, semiotika, KPK