Film merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa yang dapat menanamkan makna simbolik. Banyak film yang memperlihatkan isu-isu dan realitas sosial di masyarakat. Salah satunya adalah film yang bertema feminisme seperti Lipstick Under My Burkha. Film ini merepresentasikan kehidupan sosial perempuan di Bhopal, India. Tokoh-tokoh dalam film India ini memperjuangkan hak dan kebebasannya sebagai seorang perempuan di lingkungan patriarki.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika milik Roland Barthes. Penelitian ini memfokuskan pada analisis two order of signification yang melalui tiga tahapan yakni denotasi, konotasi, dan mitos. Metodologi dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data primer diambil dari audio dan visual objek penelitian. Sementara sumber data sekunder diperoleh dari berbagai literatur mengenai kajian teori semiotika dan feminisme. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti melalui tiga tahapan yaitu observasi objek penelitian, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil temuan dari penelitian ini adalah Leela, Rehana, Shireen, dan Buaji berjuang demi terbebas dari kungkungan rumah tangga, budaya, dan kehidupan sosialnya masing-masing.  Film India ini memperlihatkan kesenjangan gender yang dapat diidentiifkasi melalui empat faktor yaitu akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat. Permbagian peran gender dalam film ini terlihat ketika perempuan selalu diposisikan pada peran domestik, feminim, peran reproduktif, dan subordinat. Lipstick Under My Burkha dapat diklasifikasikan ke dalam feminisme liberal dan radikal.