ABSTRAK

Latar Belakang: Kasus  PPOK  telah banyak terjadi di seluruh dunia. PPOK adalah  penyakit yang ditandai dengan berkurangnya aliran udara secara progresif yang disebabkan karena kelainan pada saluran pernapasan maupun kerusakan pada parenkim paru. Depresi adalah keadaan kelainan mood yang menyebabkan tanda-tanda stress yang mempengaruhi cara berpikir, merasa, menyelesaikan pekerjaan seperti tidur, makan dan bekerja. Salah satu komorbiditas PPOK adalah depresi. Kerusakan yang disebabkan oleh PPOK dapat menimbulkan gangguan neurotransmitter pada pasien sehingga menimbulkan gejala depresi pada pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis hubungan antara derajat PPOK dengan tingkat depresi pada pasien PPOK yang berobat ke BBKPM Surakarta. 

Metode: Penelitian ini merupakan studi penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di BBKPM Surakarta pada Oktober  2018 dengan jumlah sampel 60 pasien PPOK yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner pada pasien PPOK  lalu data dianalisis secara statistik dengan Uji Chi Square.

Hasil: Uji analisis Chi Square menunjukkan nilai Asymp. Sign 0,038 dan koefisien kontingensi sebesar 0,259 (p = 0,038, C = 0,259).

Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara derajat PPOK dengan tingkat depresi pada pasien PPOK di BBKPM Surakarta dengan kekuatan korelasi lemah.

Kata Kunci: derajat PPOK, tingkat depresi