Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) asal-usul tradisi nyadran, (2) prosesi tradisi nyadran, (3) wujud budaya dalam tradisi nyadran, (4) nilai kearifan lokal yang terkandung, dan (5) relevansi terhadap materi ajar.
    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologi sastra. Sumber data yang digunakan adalah informan, peristiwa, dan dokumen. Pengambilan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Kemudian dilakukan analisis data berdasarkan model interaktif  Miles dan Hubberman yang berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
    Hasil penelitian ini adalah ditemukannya asal-usul tradisi nyadran yang berupa sastra lisan. Prosesi tradisi nyadran yang berupa punggahan, besik, ziarah, nyadran, dan open house. Ada tiga wujud budaya yaitu kompleksitas ide, kompleksitas aktivitas tokoh, dan kompleksitas hasil budaya. Nilai kearifan lokal yang paling menonjol adalah dimensi keterampilan lokal berupa tenong. Berdasarkan hasil penelitian ternyata tradisi nyadran relevan terhadap materi ajar di Sekolah Menengah Pertama kelas IX.
Kata Kunci: nyadran, tenong, antropologi sastra, upacara adat, wujud budaya, kearifan lokal, materi ajar.