Abstrak

Latar belakang: Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan penyulit kehamilan yang menyebabkan komplikasi fetal dan maternal akibat kerusakan plasenta karena inflamasi kronis dan apoptosis. Laju apoptosis dapat dinilai dari ekspresi caspase-3 sebagai eksekusioner utama apoptosis. Penggunaan sekretom sel punca mesenkimal sebagai terapi LES memiliki peran anti inflamasi dan anti apoptosis.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian randomized controlled trial dengan single blind yang dilakukan bekerja sama dengan Laboratorium Prodia ProStem, Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Sebanyak 14 mencit betina galur BALB/C sehat usia 6-8 minggu dengan berat badan 20-30 gram dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol yakni mencit bunting dengan pemberian pristan tanpa pemberian sekretom dan kelompok perlakuan, yakni mencit bunting dengan pemberian pristan dan sekretom. Pada sampel plasenta mencit dilakukan analisis imunohistokimia untuk pemeriksaan ekspresi caspase-3. Tingginya ekspresi caspase-3 dinilai dengan immunoreactive score. Data kemudian dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji T independen.
Hasil: Rerata ekspresi caspase-3 pada kelompok perlakuan ditemukan secara signifikan lebih rendah (mean = 1,85; SD = 0,65) daripada kelompok kontrol (mean = 3,30; SD = 1,42), dengan nilai p = 0,03.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi sekretom sel punca mesenkimal terhadap ekspresi caspase-3 pada plasenta mencit bunting model lupus induksi pristan.

Kata kunci: Sekretom sel punca mesenkimal, caspase-3, plasenta, lupus.