Penelitian ini: dilakukan di objek wisata makam Pangeran Samodro Gunung Kemukus karena ada fenomena yang menarik. Gunung Kemukus adalah sangat penting bagi mereka yang memiliki kepercayaan terhadap roh leluhurnya guna mendapatkan berkah keselamatan, kekayaan, kemakmuran bahkan sampai ke masalah jodoh.Dan kepercayaan itu di manifestasikan dalam bentuk kegiatan ritual.Konon kegiatan ritual tersebut selain berziarah juga melakukan hubungan seks. Berdasarkan hal itu kami melakukan penelitian, untuk mengetahui karakteristik dan perilaku wistawan dan mengetahui ritual-ritual yang dilakukan oleh wisatawan di objek wisata makam  Pangeran Samodro Gunung Kemukus. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif dan paradigma yang dipakai adalah definisi social dengan menggunakan teori Aksi dari Talcot Parson dan Rasionalitas dari Weber.Persepsi masyarakat umum yaitu bahwa untuk berziarah ke Makam Pangeran Samodro adalah untuk mencari kekayaan,jodoh, naik pangkat dan motif-motif ekonomi lainnya.Persepsi masyarakat Gunung Kemukus yaitu bahwa berziarah di Gunung Kemukus adalah membawa berkah dan rejeki.Persepsi Pengelola/Pemilik warung, Rumah Singgah yaitu bagi para pemilik warung/rumah singgah sangat menguntungkan dan membawa berkah serta rejeki tersendiri.Persepsi peziarah yaitu  bila  datang ke Makam Pangeran Samodro harus melakukan hubungan seks.Persepsi  Pemerintah Daerah Tingkat II Sragen yaitu telah  melarang segala bentuk asusila  yang   dilakukan di Makam Pangeran Samodro dengan membuat larangan dan pamplet serta buku selebaran yang dibagikan kepada para peziarah. Hasil penelitian menunjuk bahwa  kegiatan ritual yang dilakukan oleh para wisatawan berupa pembahasan mengenai perilaku ritual wisatawan di objek wisata makam Pangeran Samodro  di Gunung Kemukus, dan interaksi antar pelaku ritual objek wisata Gunung Kemukus serta persepsi dan perilaku wisata ritual di Gunung Kemukus.