Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan keterkaitan antarunsur struktural tujuh cerkak dalam Kumpulan Crita Cekak Lintang Panjer Esuk karya J.F.X Hoery berdasarkan teori struktural Burhan Nugiyantoro; (2) mendeskripsikan dan mengungkapkan masalah-masalah sosial tujuh cerkak dalam KCCLPE karya J.F.X Hoery; (3) mendeskripsikan dan mengungkapkan kritik sosial tujuh cerkak KCCLPE karya J.F.X Hoery.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, jenis penelitian ini adalah penelitian sastra. Sumber data primer berasal dari KCCLPE karya J.F.X Hoery yang dterbitkan oleh PSBJ pada tahun 2018 dan sumber data sekunder yaitu hasil wawancara dengan pengarang yaitu J.F.X Hoery. Data dalam penelitian ini adalah teks tujuh judul cerkak dalam kumpulan crita cekak Lintang Panjer Esuk karya J.F.X Hoery yang memuat struktur cerita menurut teori struktural Burhan Nurgiyantoro yang meliputi, tema, alur, penokohan, latar, dan sudut pandang, masalah-masalah sosial yang terdapat pada tujuh judul cerkak dalam kumpulan crita cekak Lintang Panjer Esuk karya J.F.X Hoery, dan wujud kritik sosial pada tujuh judul cerkak dalam kumpulan crita cekak Lintang Panjer Esuk karya J.F.X Hoery. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah content analysis.
Hasil analisis dari penelitian ini adalah (1) unsur struktural ketujuh cerkak dalam KCCLPE karya J.F.X Hoery menunjukkan adanya hubungan erat antarunsur satu dengan unsur lainnya (2) sosiologi karya sastra dalam menggambarkan masalah-masalah sosial pada ketujuh cerkak dalam KCCLPE karya J.F.X Hoery meliputi permasalahan KKN, permusuhan, politik uang, penyalahgunaan wewenang, kepercayaan, PSK, pembunuhan dan kebohongan. (3) wujud kritik sosial yang tercermin dalam masalah-masalah sosial ketujuh cerkak dalam KCCLPE karya J.F.X Hoery meliputi kritik terhadap pungutan liar, sifat manusia yang gila kekuasaan, yang selalu meremehkan orang lain, yang malu akan jati dirinya, politik uang, ketidakadilan yang dialami PSK, penipuan identitas, dan penguasa yang bermuka dua.