Penelitian ini mengkaji permasalahan mengenai kesesuaian pertimbangan hakim yang menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Anak dalam perkara pencurian dengan pemberatan dalam Putusan Nomor 21/Pid.Sus-Anak/2019/Pn Dps apakah sesuai dengan KUHAP dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif  dan terapan. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kasus. Jenis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah melalui studi kepustakaan hal ini dilakukan dengan membaca peraturan perundang-undangan, maupun literatur yang erat kaitannya dengan isu hukum. Analisis bahan hukum menggunakan metode silogisme.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diperoleh pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana penjara sudah tepat karena apa saja yang terdapat dalam Pasal 197 Ayat (1) KUHAP sudah terdapat dalam putusan tersebut. Dalam putusan tersebut Hakim mendasarkan pembuktiannya terhadap kesalahan terdakwa berdasarkan 3 (tiga) alat bukti yang sah diatur dalam Pasal 184 KUHAP. Akan tetapi menurut penulis Hakim dalam menjatuhkan pidana penjara terhadap Anak belum memperhatikan kepentingan terbaik bagi Anak. Dalam Pasal 2 huruf i UU SPPA menjelaskan bahwa perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir.

Kata Kunci : Pidana Penjara, Anak, Pencurian Dengan Pemberatan