Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara model problem based learning atau model pembelajaran langsung pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas; (2) resiliensi matematis yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara resiliensi matematis tinggi, sedang, atau rendah pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas; (3) pada masing-masing model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara siswa dengan resiliensi matematis tinggi, sedang, atau rendah; (4) pada masing-masing resiliensi matematis yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara model problem based learning atau model pembelajaran langsung pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salam tahun ajaran 2021/2022 yang terdiri dari 186 siswa dan terbagi menjadi 6 kelas. Sampel pada penelitian ini berjumlah 64 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas, dimana masingmasing kelas terdiri dari 32 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Muntilan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data nilai ulangan harian kelas VIII, metode angket untuk mengumpulkan data resiliensi matematis siswa, dan metode tes untuk mengumpulkan data kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi luas permukaan prisma dan limas. Uji prasyarat analisis menggunakan metode Lilliefors untuk mengetahui sampel berdistribusi normal dan metode Bartlett untuk mengetahui sampel memiliki variansi yang sama (homogen). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, selanjutnya dilakukan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) siswa yang dikenai model problem based learning memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran langsung pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas; (2) siswa dengan resiliensi matematis tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis sedang dan rendah, siswa dengan resiliensi matematis sedang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik darpiada siswa dengan resiliensi matematis rendah pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas; (3) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan resiliensi matematis tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis sedang dan rendah, siswa dengan resiliensi matematis sedang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik darpiada siswa dengan resiliensi matematis rendah pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas; (4) Pada masing-masing tingkat resiliensi matematis siswa, siswa yang dikenai model problem based learning memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran langsung pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas.