Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 terus meningkat tajam. Tak terkecuali dengan perusahaan besar pada industri komunikasi yaitu PT Telkomsel yang terus melakukan inovasi pada produk dan pelayanannya, terutama dalam melakukan upgrade 3G ke 4G di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu kota yang cukup meperhatikan pelayanan dari perusahaan ini yaitu PT Telkomsel Kota Surakarta. Pelayanan yang diberikan oleh PT Telkomsel cabang Surakarta dilakukan secara online dan offline. Bentuk pelayanan ini tentunya memiliki risiko tersendiri terutama pada pelayanan secara online. Rasa ragu yang timbul pada sisi pelanggan sering kali menjadi masalah yang harus dihadapi perusahaan ketika melakukan pelayanan secara online.

     Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kualitas pelayanan yang meliputi kehandalan, jaminan, bukti fisik, empati, dan ketanggapan (variabel independen) pada transformasi jaringan 3G ke 4G terhadap kepuasan pelanggan PT Telkomsel Surakarta (variabel dependen) secara parsial dan simultan. Serta untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan Telkomsel Surakarta. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang merupakan pelanggan Telkomsel yang sudah melakukan upgrade jaringan 3G ke 4G. 

      Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Kemudian metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. 

     Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan Telkomsel sudah baik. Serta pada dimensi kehandalan, jaminan, bukti fisik, empati, dan ketanggapan secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Berdasarkan analisis tersebut PT Telkomsel sebaiknya, meningkatkan kualitas pelayanan terutama dimensi jaminan, sesuai dengan latar belakang dari rumusan masalah penelitian ini yaitu adanya pelanggan yang meragukan informasi dari PT Telkomsel Surakarta.