Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan peraturan mengenai perizinan badan usaha mikro pasca adanya Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan kemudian mengkaji implementasi pemberlakuan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 terhadap perizinan badan usaha mikro di Kota Semarang. Materi yang akan dikaji pada Penelitian ini berfokus pada akibat langsung yang ditimbulkan dari pemberlakuan Undang – Undang Cipta Kerja terhadap Badan Usaha skala Mikro di Kota Semarang, serta dapat menganalisis berbagai perubahan yang dapat dirasakan oleh para pelaku usaha mikro dan kecil setelah diberlakukannya undang – undang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang. Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder (bahan hukum primer dan sekunder). Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan 2 (dua) teknik yaitu Wawancara dan Studi Pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemberlakuan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja terdapat beberapa perubahan yang diberikan kepada badan usaha mikro dan kecil. Perubahan tersebut mengenai Kriteria UMKM, Basis Data Tunggal, Collaborative Processing Kemitraan, Perizinan, Insentif Fiskal dan Pembiayaan, dan Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang UMKM. Semua perubahan tersebut dijelaskan dalam 3 (produk) peraturan perundang – undangan sebagai peraturan pelaksana, yaitu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah; dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah. Hal ini mengakibatkan Usaha Mikro dan Kecil memiliki payung hukum yang jelas dalam memperoleh kemudahan izin berusaha, sehingga lebih menarik minat para pelaku usaha di Kota Semarang untuk mendaftarkan usahanya.