KOMUNIKASI AKTOR POLITIK DALAM KOALISI TUNGGAL DI PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2020
Penulis Utama
:
Fetty Kurniawati
NIM / NIP
:
S231708013
× ABSTRAK Fetty Kurniawati, NIM S231708013. “KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DALAM KOALISI TUNGGAL DI PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2020”. 2022. Tesis. Pembimbing I : Prof. Drs. Pawito, Ph.D, Pembimbing II : Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terciptanya koalisi tunggal dengan nama koalisi OK dengan anggota 10 partai politik yang memiliki kursi di DPRD merupakan suatu fenomena yang jarang terjadi dalam kontestasi politik di Indonesia. Koalisi besar ini tentu tidak terjadi dalam waktu yang singkat serta tahapan yang mudah. Proses komunikasi yang terjadi dalam pembentukan koalisi merupakan hal yang menjadi focus penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan hendak mengemukakan pemahaman mengenai: pola interaksi komunikasi yang dilakukan oleh aktor politik dalam koalisi dan pertukaran sosial yang dilakukan oleh aktor politik dalam koalisi tunggal di Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2020 menggunakan metode kualitatif. Wawancara merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini. Kriteria informan adalah berasal dari partai politik yang memiliki kursi di DPRD Ngawi periode pemilu 2019 — 2024. Peneliti menggunakan teori komunikasi politik yang berfokus pada komunikator politik dengan beberapa unit analisis diantaraya: a) orientasi koalisi yang terdiri dari orientasi ukuran, kebijakan dan aktor lobi politik yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak- pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap topic dan negosiasi untuk menyelesaikan perbedaaan mereka dengan menggunakan argumen dan persuasi untuk mencapai jalan keluar yang dapat diterima bersama. Lebih lanjut digunakan teori pertukaran sosial untuk mengevaluasi tentang sifat manusia dan tentang sifat hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para partai politik melakukan pola komunikasi yang sifatnya informal dan tidak dalam kelompok besar. Setiap partai politik memiliki orientasi koalisi yang berbeda namun lebih banyak berdasarkan orientasi ukuran dan aktor. Sedangkan lobi politik yang dilakukan bersifat antar aktor politik secara informal dan kedekatan personal dengan bakal pasangan calon. Pada tahapan negosiasi, partai politik lebih bersifat menekankan unsur pragmatis pembagian kekuasaan di legislatif dan memperjuangkan program kerja partai dalam kebijakan yang diambil bakal pasangan calon ketika memenangkan kontestasi. Nilai pertukaran social bersifat saling mempengaruhi, meskipun PDIP mendominasi dari sisi jumlah kekuatan namun tetap membuka ruang untuk berdiskusi dan mengakomodir kepentingan partai politik lain dalam koalisi.
×
Penulis Utama
:
Fetty Kurniawati
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S231708013
Tahun
:
2022
Judul
:
KOMUNIKASI AKTOR POLITIK DALAM KOALISI TUNGGAL DI PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2020
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Pascasarjana - 2022
Program Studi
:
S-2 Ilmu Komunikasi (Manajemen Komunikasi)
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Komunikasi Politik, Koalisi Partai Politik, Negosiasi, Lobi, Pertukaran Sosial
