Kajian ini bertujuan untuk memberikan kerangka analisis mengenai perubahan sistem sosial keagamaan masyarakat desa Soko. Perubahan yang ada merupakan akibat adanya konflik politik pasca pemilihan kepala desa. Konflik yang menyebabkan disintegrasi masyarakat ke dalam dua kelompok keagamaan masyarakat desa Soko.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian kualitatif. Pendekatan studi kasus secara spesifik melihat proses mengapa dan bagaimana fenomena itu terjadi. Sumber data dalam penelitian ini ialah rekaman wawancara dengan informan terkait, dokumen, arsip, serta catatan lapangan. Mekanisme pengambil data melalui penentuan informan yang berdasarkan tujuan (purposive sampling).

Hasil kajian ini menunjukkan perubahan sistem sosial keagamaan masyarakat berakar dari perbedaan pandangan individu dalam menetapkan pilihan politiknya. Perbedaan pandangan individu terpolarisasi dalam konflik sistem sosial kemasyarakatan secara umum, kemudian konflik ini bertransformasi dalam sistem sosial keagamaan masyarakat. Konflik dalam sistem sosial kegamaan merubah sistem sosial keagamaan diantaranya; lembaga keagamaan, ritual keagamaan, dan hubungan antar jamaah. Perubahan yang terjadi ialah; pergantian struktur pengurus masjid, lahirnya jamaah tahlil baru, dan munculnya tempat ibadah baru dalam desa tersebut. Konflik yang terpolarisasi kemudian menciptakan masyarakat kedalam dua kelompok. Kelompok masyarakat kemudian saling menguatkan solidaritas pengikutnya melalui ritus keagamaan. Akhirnya dengan tidak adanya mediasi dalam konflik, sistem sosial keagamaan tetap terpecah menjadi dua kelompok yang basisnya berasal dari perbedaan pandangan politik.