Ilyas Abdurrahim. B0518019. 2021. Dampak Tribalisme Pada Parlemen Terhadap Kondisi Sosial Politik Kuwait (2006-2020). Skripsi: Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sosial politik Kuwait yang didominasi oleh kesukuan mengalami beragam konflik selama periode 2006-2020. Politik kesukuan telah menjadi salah satu yang mempengaruhi lahirnya konflik antara parlemen dengan pemerintahan. Sehingga, permasalahan ini telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan sosial politik di Kuwait.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi politik tribalisme yang muncul dari kelompok kesukuan dan berkembang dalam kehidupan sosial politik di Kuwait serta dampak yang dihasilkan olehnya terhadap kehidupan sosial politik masyarakat Kuwait.

Penelitian ini menggunakan teori konflik Ralf Dahrendorf untuk mendeskripsikan dampak perpecahan antarkelas yang telah menjadi penyebab terjadinya konflik. Teori ini menekankan pada aspek perubahan yang terjadi pada setiap konflik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.

Berdasarkan penelitian ini dihasilkan kesimpulan, (i) kondisi sosial masyarakat Kuwait yang terpecah menjadi Chadhar dan badui lebih didominasi oleh badui baik dalam kehidupan sosial maupun partisipasi politik. (ii) parlemen Kuwait selama tahun 2006-2020 yang didominasi oleh politik kesukuan dibubarkan tujuh kali akibat kurangnya kerjasama antara parlemen dengan pemerintahan (iii) politik tribalisme telah mengakibatkan munculnya gerakan sosial yang berujung pembubaran parlemen dan perubahan sistem pemilihan, menguatnya oposisi pemerintah yang disertai dengan terputusnya sekat Chadhar dan badui hasil dari adanya aliansi politik suku dengan kelompok islamis, serta terhambatnya peluang partisipasi perempuan di parlemen akibat kuatnya budaya patriarki dan penerapan syariat oleh suku.    

Kata kunci: Tribalisme, Politik Suku, Konflik Sosial, Kuwait