Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran DP3A Kota Semarang dalam menanggulangi kasus KDRT pada masa pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah dekskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumen. Informasi yang digunakan sebagai sumber data dipilih dengan teknik purposive sampling. Validitas data yang digunakan adalah dengan triangulasi sumber dantriangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif milik Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah DP3A Kota Semarang telah menjalankan perannya sesuai dengan teori peran pemerintah dalam pembangunan dari Siagian, mulai dari peran pemerintah sebagai stabilisator, inovator, modernisator, pelopor, dan pelaksana sendiri, dengan melakukan beberapa program kegiatan guna menjalankan peran tersebut, yang dijelaskan dalam dua tahapan upaya penanggulangan yaitu, pencegahan dan penanganan kasus KDRT. Akan tetapi, dalam penerapan peran pemerintah oleh DP3A Kota Semarang masih terdapat beberapa program yang tidak dilaksanakan dalam penanggulangan KDRT pada masa pandemi covid-19, yaitu pada peran pemerintah sebagai innovator.

Kata Kunci: kekerasan, pandemi covid-19, perempuan.