Pelaksanaan pertambangan di Kabupaten Banjarnegara terdapat permasalahan kegiatan penambangan liar yang mempengaruhi lingkungan. Padahal terdapat peraturan mengenai pembangunan berkelanjutan. Hal ini mendorong untuk meneliti mengenai efektivitas peraturan provinsi jawa tengah nomor 10 tahun 2011 dalam perspektif pembangunan berkelanjutan.

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan Teknik Pengambilan Informan yaitu Teknik Purposive sampling. Lalu teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Dan validitas data menggunakan triangulasi teknik/metode. Serta Teknis Analisis Data yang digunakan yaitu Miles and Huberman.

Teori yang digunakan adalah tentang kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif menurut Siagian (1978:77) yaitu: 1) kejelasan tujuan yang ingin dicapai; 2) kejelasan strategi pencapaian tujuan; 3) perencanaan yang matang; 4) penyusunan program yang tepat; 5) persedianya sarana prasarana kerja; 6) pelaksanaan yang efektif dan efisien; serta 7) sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik. Selain itu dalam konteks pembangunan berkelanjutan yang disusun KLH (1990:48) yaitu: 1) tanpa inefisiensi pemanfaatan sumber daya alam; 2) tanpa polusi dan pengaruh lingkungan lainnya; 3) aktivitas menimbulkan peningkatan sumber daya yang dapat digunakan kembali ataupun sumber daya yang dapat tergantikan.

Hasil penelitian menjelaskan terdapat 2 (dua) indikator teori efektivitas yang tidak terpenuhi yaitu: Penyusunan program yang tepat, Tersedianya sarana prasarana kerja. Serta terdapat 1 (satu) indikator yang disusun KLH (1990:48) tidak sesuai yaitu: Tanpa inefisiensi pemanfaatan sumber daya alam

Rekomendasi yang diberikan yaitu sosialisasi tentang peraturan pertambangan, lalu dapat mengoptimalkan website Jitu disnaker PMPTSP, dan dapat menganggarkan dana untuk mensosialisasikan terkait pertambangan. Selain itu dapat memberikan inovasi sistem daring dalam izin pemanfaatan lingkungan pertambangan