Venti Julianti. K1318078. ANALISIS KEMAMPUAN NUMERASI DALAM MEMECAHKAN SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA SISWA KELAS XII SMK WIWOROTOMO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa yang memiliki tingkat kecemasan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan soal AKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data pada penelitian ini berasal dari informan, yaitu siswa kelas XII TKRO 4 dan guru matematika kelas XII. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik angket (kuesioner), tes, dan wawancara. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian adalah triangulasi waktu dan data. Analisis data dilakukan menggunakan 3 tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan numerasi siswa dengan tingkat kecemasan matematika rendah dalam memecahkan soal AKM yaitu cukup mampu menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari, tidak mampu menganalisis informasi, dan cukup mampu menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Kedua, kemampuan numerasi siswa dengan tingkat kecemasan matematika sedang dalam memecahkan soal AKM yaitu cukup mampu menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari, tidak mampu menganalisis informasi, dan cukup mampu menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Ketiga, kemampuan numerasi siswa dengan tingkat kecemasan matematika tinggi dalam memecahkan soal AKM yaitu tidak mampu menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari, tidak mampu menganalisis informasi, dan tidak mampu menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.