Wafda Salsabila. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGATION THROUGH COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI LINGKARAN KELAS XI MIPA SMA NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2022.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Manakah yang memperoleh hasil belajar lebih baik diantara kelas dengan model pembelajaran ITCPS atau kelas dengan model pembelajaran discovery learning. (2) Manakah yang memperoleh hasil belajar lebih baik diantara siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang, atau rendah. (3) Manakah yang memperoleh hasil belajar lebih baik diantara siswa dengan model pembelajaran ITCPS atau siswa dengan model pembelajaran discovery learning berdasarkan masing-masing tingkat kemampuan awal siswa. (4) Manakah yang memperoleh hasil belajar lebih baik diantara siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang, atau rendah berdasarkan masing-masing model pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2022/2023. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 4, masing-masing terdapat 36 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode tes, dan metode angket. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan rancangan faktorial 2 × 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model pembelajaran ITCPS memberikan hasil belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran discovery learning pada materi lingkaran. Keputusan uji H0A ditolak dan hasil rerata marginal untuk model ITCPS lebih besar dibandingkan model pembelajaran discovery learning. (2) Siswa dengan kemampuan awal tinggi memiliki hasil belajar lebih baik daripada siswa dengan kemampuan awal sedang maupun rendah dan siswa dengan kemampuan awal sedang memiliki hasil belajar lebih baik daripada siswa dengan kemampuan awal rendah pada materi lingkaran. Keputusan uji H0B ditolak dan hasil perhitungan uji komparansi ganda menunjukkan bahwa masing-masing H0 ditolak. (3) Pada masing-masing kemampuan awal siswa, model pembelajaran ITCPS memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran discovery learning pada materi lingkaran. Keputusan uji H0AB tidak ditolak sehingga tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa. (4) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kemampuan awal tinggi memiliki hasil belajar lebih baik daripada siswa dengan kemampuan awal sedang maupun rendah.