Anggraini Dwi Lestari, 2022, Tesis. Hubungan antara Kadar  Matrix Metalloproteinase 9 Serum, Neutrophil Absolut darah Kapasitas Difusi dan Kapasitas Latihan Pasien PENYAKIT Paru  Obstruktif Kronik Stabil di RS UNS. Pembimbing I: Hendrastutik Apriningsih, dr., Sp.P, M.Kes; Pembimbing II: Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), FISR. Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

RINGKASAN

HUBUNGAN ANTARA KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE 9 SERUM,

NEUTROPHIL ABSOLUT DARAH TERHADAP KAPASITAS DIFUSI DAN KAPASITAS LATIHAN PASIEN PENYAKIT PARU

OBSTRUKTIF KRONIK STABIL DI RS UNS

Anggraini Dwi Lestari, Hendrastutik Apriningsih, Reviono, Yusup Subagio Sutanto, Ana Rima

Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran

                       Universitas Sebelas Maret Surakarta/RS dr. Moewardi Surakarta                  Latar belakang: Penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Paparan asap rokok mengaktifkan neutrophil serta makrofag alveolar menghasilkan MMP-9 dan NE yang merusak matriks ekstraseluler memicu emfisema serta spill over ke sirkulasi sistemik. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara kadar MMP-9 serum, neutrophil absolut darah terhadap kapasitas difusi dan kapasitas latihan pasien PPOK stabil.

Metode: Penelitian observasional cross sectional pasien PPOK stabil rawat jalan di klinik paru RS UNS periode Oktober 202 dengan consecutive sampling. Penilaian kapasitas difusi dengan metode DLCO dan kapasitas latihan dengan 6MWT, pemeriksaan kadar MMP-9 serum, dan neutrophil absolut darah. Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 22.0 dan p <0>

Hasil: Tiga puluh pasien PPOK stabil terlibat dalam penelitian ini dengan rincian 19 laki-laki (63,3%), 11 perempuan (36,7%). Rerata umur (61,90±9,99). Tidak didapatkan hubungan antara MMP-9 dengan kapasitas difusi maupun neutrophil absolut (p=0,898; p=0,589), namun terdapat hubungan antara MMP-9 dengan kapasitas latihan (p=0,014). Tidak didapatkan hubungan antara neutrophil absolut dengan kapasitas difusi maupun kapasitas latihan (p=0,281; p=0,592). Terdapat hubungan antara kapasitas difusi dan kapasitas latihan (p=0,001).

Simpulan: Kadar MMP-9 serum tidak berhubungan dengan kapasitas difusi, namun berhubungan dengan kapasitas latihan. Neutrophil absolut darah tidak berhubungan dengan kapasitas difusi maupun kapasitas latihan. Kadar MMP-9 serum tidak berhubungan dengan neutrophil absolut darah. Kapasitas difusi berhubungan dengan kapasitas latihan.

Kata kunci: PPOK stabil, MMP-9, neutrophil absolut, kapasitas difusi, kapasitas latihan.