Latar Belakang: Cognitive-behavioral psychotherapy (CBT) adalah salah satu teknik terapi yang digunakan dalam psikoneuroimunologi untuk menciptakan persepsi positif. Persepsi positif kemudian akan menginduksi hipotalamus untuk mensekresi hormon yang memodulasi sistem kekebalan. Modulasi, pada gilirannya, menghasilkan aktivitas aksis HPA yang lebih rendah yang mengarah ke tingkat kortisol yang lebih rendah. Penurunan kadar kortisol mempengaruhi metabolisme yang menurunkan resistensi insulin (meningkatkan pengambilan glukosa darah ke dalam sel dan jaringan) dan mencegah glukogenesis. Oleh karena itu kadar glukosa darah terkontrol. Dengan adanya terapi ini diharapkan memotivasi pasien DM Tipe 2 untuk dapat mengubah perilakunya sehingga pasien mau mengatur pola makan sehingga sisa makan menjadi sedikit dan dapat menjaga kadar gula darah.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design yang mengikutsertakan pasien dewasa DM tipe 2 dewasa yang menjalani rawat inap di RSU Islam Klaten. Subjek penelitian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok I yang mendapatkan perlakuan konseling gizi dengan metode CBT (KI, n = 15), kelompok II yang mendapatkan perlakuan konseling gizi terstandar (KII, n = 15), dan kelompok III adalah kelompok kontrol (KIII, n = 15). Pengukuran sisa makan menggunakan lembar comstock dan kadar gula darah menggunakan glukometer. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon sign rank test dan Mann Whitney Test karena data tidak berdistribusi normal.

Hasil: Kelompok I memberikan pengaruh signifikan pada sisa makan (p = 0,001) dan kadar gula darah (p = 0,001), pada kelompok II memberikan pengaruh signifikan pada sisa makan (p = 0,001) dan kadar gula darah (p = 0,004), sedangkan pada kelompok III memberikan pengaruh signifikan pada sisa makan (p = 0,019) dan kadar gula darah (p = 0,008). Setelah Perlakuan, antar kelompok I & II dan antar kelompok I & III memiliki nilai p value < 0>p value > 0,05 yang bermakna bahwa tidak terdapat perbedaan sisa makan antar kelompok. Setelah perlakuan, antar kelompok I & kelompok II, kelompok I & kelompok III, dan kelompok II & Kelompok III menunjukkan nilai p <0>

Kesimpulan: Konseling Gizi dengan Metode CBT (Cognitive Behaviour Therapy) memberikan pengaruh signifikan pada sisa makan dan kadar gula darah pasien DM tipe 2.